Pemerintah Provinsi Banten, Selasa (12/4), menyampaikan Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Banten Tahun Anggaran (TA) 2010 dalam Rapat Paripurna di Gedung DPRD Provinsi Banten yang dibacakan Gubernur Banten-Hj. Ratu Atut Chosiyah.
Dalam Nota Pengantar LKPJ Gubernur Banten TA 2010, Gubernur melaporkan hasil capaian kinerja pembangunan Banten selama tahun anggaran 2010 berdasarkan Agenda Pembangunan Daerah, yaitu (1) Pemerintahan; (2) Pengembangan Sumberdaya Manusia; (3) Perekonomian; dan (4) Pengembangan Kawasan dan Wilayah.
“Upaya untuk meningkatkan pelayanan publik masih akan terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Banten, antara lain dengan pembangunan sarana dan prasarana perkantoran di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) sehingga diharapkan dapat mempercepat proses koordinasi lintas SKPD dan mempermudah pelayanan kepada masyarakat” ujar Gubernur.
Sedangkan Pengembangan Sumber Daya Manusia di Provinsi Banten telah ditetapkan beberapa target indikator makro yang antara lain: Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2010 dapat terealisasi sebesar 70,56 %. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun 2009 yang masih sebesar 70,06 %. Hal ini tidak terlepas dari pada upaya–upaya pembangunan di bidang pendidikan dan kesehatan.
Di bidang kesehatan, Pemerintah Provinsi Banten telah menyelenggarakan berbagai program untuk menunjang peningkatan mutu layanan kesehatan melalui peningkatan jumlah tenaga medis dan tenaga kesehatan yang profesional. “Hal ini merupakan salah satu faktor yang menunjukkan meningkatnya pelayanan kesehatan di Provinsi Banten, yang diikuti dengan derajat kesehatan masyarakat yang semakin baik dengan ditunjukan melalui capaian dalam Penanggulangan Penyakit Tidak Menular (Screaning), Penanganan Kasus HIV/AIDS yang perlu ARV (Anti Retroviral Virus), Penanganan Kasus Diare pada balita, Penanganan Kasus Kusta, Penanggulangan Kasus DBD serta keseriusan dalam penanganan desa/kelurahan yang mengalami KLB (Kejadian Luar Biasa) dengan dilakukan penyelidikan epidemiologi di bawah 24 jam” tegas Gubernur.
Gubernur juga memberikan apresiasi kepada masyarakat Banten yang telah berperan aktif dalam melakukan pola hidup bersih dan sehat untuk meningkatkan derajat kesehatan lingkungan masing-masing. Tingkat kemandirian partisipasi masyarakat yang semakin baik, hal ini sangat membantu Pemerintah Provinsi Banten dalam menciptakan masyarakat Banten yang sehat dan berkualitas.
Hasil capaian dari upaya – upaya tersebut antara lain adalah Angka Kematian Bayi (AKB), yang ditargetkan sebesar 32,00 per 1.000 kelahiran hidup dengan realisasi sebesar 31,28 per 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) ditargetkan sebesar 252 per 100.000 Kelahiran Hidup dengan realisasi 199,00 per 100.000 Kelahiran Hidup. Umur Harapan Hidup (UHH) dengan realisasi 68,34 tahun dari target sebesar 68,00 tahun.
Untuk bidang pendidikan telah dilakukan secara bertahap Program Pembinaan dan Pengembangan serta peningkatan mutu akses dan tata kelola pada berbagai jenjang pendidikan, Pengembangan Mutu dan Kualitas Program Pendidikan dan Pelatihan bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Peningkatan Sumber Daya dan Penyediaan Peralatan pada Pendidikan Non Formal dan Perluasan dan penyelenggaraan Paket A, B dan C serta perluasan dan pemerataan akses pendidikan, peningkatan kualitas dan daya saing pendidikan, serta pemantapan tata kelola dan pencitraan publik. Hal ini diwujudkan dengan peningkatan akses prasekolah, penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun dan Wajib Belajar 12 tahun, pendidikan berkebutuhan khusus, peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, serta peningkatan manajemen pelayanan pendidikan.
“Indikator Capaian Kinerja di bidang pendidikan seperti angka rata-rata lama sekolah, rata-rata angka partisipasi murni di tingkat SD dan se-derajat, dan angka partisipasi kasar di tingkat SMP dan se-derajat serta SMU dan se-derajat, pada tahun 2010 terus mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya” tambah Gubernur.
Pemerintah Provinsi Banten pada tahun-tahun yang akan datang akan terus berupaya untuk meningkatkan keberhasilan di bidang pendidikan ini, serta secara sungguh-sungguh akan terus mengatasi beberapa permasalahan yang masih terjadi seperti, peningkatan kualitas penyelenggaraan sekolah, peningkatan bantuan beasiswa pendidikan kepada keluarga kurang mampu, serta peningkatan bantuan sarana dan prasarana pendidikan. Oleh sebab itu, dukungan dari seluruh anggota Dewan serta partisipasi dari masyarakat untuk memajukan pendidikan di Provinsi Banten sangatlah diharapkan. Salah satu keberhasilannya ditunjukan adanya peningkatan Indeks Pembangunan Gender (IPG) dari tahun 2009 sebesar 63,00% naik menjadi 64,00% pada tahun 2010.
Selain itu, capaian agenda ini juga ditunjukan dengan adanya peningkatan indikator partisipasi perempuan dalam pendidikan, politik dan ekonomi, adanya peningkatan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) pada tahun 2009 sebesar 52,00% naik menjadi 52,50% pada tahun 2010, termasuk keberhasilan pencapaian kinerja pengurangan angka kemiskinan yaitu adanya penurunan jumlah penduduk miskin dari 788.067 jiwa di tahun 2009 menjadi 758.200 jiwa pada tahun 2010.
Pada Bidang Perekonomian diarahkan pada pengembangan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat berbasis agribisnis, aquabisnis dan pariwisata yang keberhasilannya di indikasikan oleh capaian indikator Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)pada tahun 2010, Provinsi Banten menunjukan peningkatan kondisi perekonomian dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2009 LPE Provinsi Banten ada pada angka 4,69% dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 5,94%. Indikator sasaran agenda lainnya yaitu capaian Pendapatan Perkapita Masyarakat yang ditargetkan sebesar Rp. 12.619.664,00 terealisasi sebesar Rp. 16.020.753,00 pada tahun 2010.
Namun ada satu indikator yang masih harus menjadi perhatian kita bersama di tahun-tahun mendatang yaitu angka pengangguran terbuka (APT) pada tahun 2010 masih sebesar 726.377 orang, hal ini justru disebabkan oleh tingginya ekspektasi masyarakat terhadap Provinsi Banten sebagai kawasan ekonomi potensial tinggi, sehingga memicu tingkat urbanisasi yang tinggi pula.
Hasil capaian lain dari agenda ini ditunjukan oleh kemampuan sektor industri pengolahan dan perdagangan, serta sektor hotel dan restoran sebagai sektor unggulan Provinsi Banten yang sekaligus menjadi penyumbang terbesar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Banten Tahun 2010 sebesar Rp. 109,47 triliun. Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp. 133,05 triliun.
Pemerintah Provinsi Banten lanjut Gubernur, juga terus berupaya untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup yang nyaman, selaras, serasi dan seimbang dalam pelaksanaan pengembangan kawasan dan wilayah, sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan. Hal ini ditunjukan oleh: Meningkatnya kualitas jalan dan jembatan pada kondisi mantap; Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya air; Meningkatnya pemanfaatan air baku; Meningkatanya penyediaan infrastruktur perumahan dan permukiman; Meningkatnya fungsi dan luas kawasan lindung; serta Meningkatnya pengembangan bidang energi dan ketenagalistrikan.
Lebih lanjut Gubernur menyampaikan bahwa berdasarkan data Pra audit Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi Banten Tahun 2010 kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, bahwa target Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2010 sebesar Rp. 2,750 triliun, realisasi sebesar Rp. 3,139 triliun. Hal ini berarti realisasi Pendapatan Daerah melampaui target sebesar Rp. 389 milyar (14,15%). Jumlah peningkatan Pendapatan Daerah ini berasal dari pos Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ditargetkan sebesar Rp. 1,924 triliun, realisasi sebesar Rp. 2,321 Triliun.
Untuk pos Anggaran Belanja Daerah yang ditetapkan sebesar Rp. 2,981 triliun terealisasi sebesar Rp. 2,834 triliun, sehingga terdapat selisih anggaran belanja daerah sebesar Rp. 142,203 milyar.
Sementara untuk pos Pembiayaan Daerah, pada tahun 2010 direncanakan Pembiayaan Netto sebesar Rp. 230,87 milyar dengan realisasi sebesar Rp. 230,96 milyar, yang merupakan selisih antara realisasi penerimaan pembiayaan sebesar Rp. 235,49 milyar dan realisasi pengeluaran pembiayaan sebesar Rp. 4,52 milyar.
Sebelumnya Ketua DPRD Banten - Aeng Haerudin selaku pimpinan rapat juga melaporkan bahwa Rapat Paripurna LKPJ dihadiri 73 anggota DPRD Banten. Rapat ini juga dihadiri Wakil Gubernur Banten - HM.Masduki, Sekretaris Daerah Provinsi Banten - H. Muhadi, para Asisten Daerah, para Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten, unsur Muspida Provinsi Banten dan Kepala Daerah Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten.
No comments:
Post a Comment